Rintik hujan menemani setiap langkahku
Parasmu tergambar disetiap percikan
Kenangan demi kenangan kembali meracuni pikiranku
Seketika aku menginginkan dirimu pulang kemari
Aku pikir itu hanya lamunan belaka
Parasmu kembali hadir tepat didepan mataku
Dengan mudahnya kau genggam erat tanganku
Memaksa untuk kembali memasuki ranah yang pernah kita lewati
Dan bodohnya aku
Menerima itu semua tanpa berpikir dua kali
Aku tak tau mengapa kau selalu menjadi candu bagiku
Tak pernah terbesit sedikit pun rasa untuk membencimu
Pada saat itu
Hujan menjadi saksi bisu
Kalau saja hujan bisa berbicara
Aku yakin
Dia akan berkata
Lepaskan, lepaskan genggaman itu
Dia bukan duniamu lagi
- Rintik -
No comments:
Post a Comment